Halo Teman-teman,
Ini adalah artikel kegiatan outdoor Azka yang dilakukan kemarin saat sore hari. Kegiatannya sederhana sih, cuma ambil sepeda, lalu bermain rumput, dan menjatuhkan diri di rumput kemudian telentang memandang awan. Kegiatan lainnya dapat dilihat disini dan disini.
Yang bebeda dari hari ini adalah, Azka memutuskan untuk kembali berani melompat dari ketinggian sekitar 20 cm. Sebelumnya, dia sudah berani melompat dari ketinggian 30cm atu lebih. Hanya saja, di sebuah sore, Azka menuruni tangga depan rumah dengan melompat. Saya pun ada di sampingnya mengawasi. Mungkin karena kurang fokus, akhirnya dia terjembab dan tersungkur. Separuh mukanya penuh darah. Sampai tidak terlihat dari mana sumber lukanya. Saya pun masuk ke dalam rumah, membersihkannya dengan air dan langsung mengambil es karena terlihat bibir bawah Azka yang sobek. Saya tekan menggunakan es, namun tidak mebantu. Darah masih mengalir deras. Akhirnya, saya minta dia menekan es di area luka dan saya mencari kain untuk menutup lukanya. Azka pun menekannya sesuai perintah saya dengan sangat tenang, walaupun masih sesenggukan. Setelah habis sekian es dan kain yang saya ambil sudah banyak darah, lukanya pun menutup. Lalu saya oleskan obat sariawan yang pernah diberikan dokternya waktu berkunjung ke Jogja belum lama ini. Selain menyembuhkan sariawan, obat tersebut juga memiliki kemampuan menekan rasa sakit. Alhamdulillah Azka tenang. Setelah semua mereda, saya lihat kembali lukanya. Ternyata bukan hanya bibir yang sobek, tetapi salah satu gigi atas bagian depannya pun patah :(
Saya berbagi sedikit informasi mengena obat yang saya gunakan sebagai P3K. Obat ini sebenarnya obat yang diberikan oleh dokter ketika Azka sariawan dan mogok makan. Saat terjatuh, yang saya kuwatirkan adalah sariawan parah. Maka, ketika darah sudah mulai membeku, saya oleskan pelan-pelan ke area lukanya. Azka pun berhenti menangis karena obat ini memiliki efek pain relief. Saya berikan sekali sesaat setelah jatuh dan sekali sebelum tidur. Betul saja, keesokan harinya, terlihat jelas sariawan lebar di bibirnya. Namun tidak sempat saya abadikan gambarnya
Saya berbagi sedikit informasi mengena obat yang saya gunakan sebagai P3K. Obat ini sebenarnya obat yang diberikan oleh dokter ketika Azka sariawan dan mogok makan. Saat terjatuh, yang saya kuwatirkan adalah sariawan parah. Maka, ketika darah sudah mulai membeku, saya oleskan pelan-pelan ke area lukanya. Azka pun berhenti menangis karena obat ini memiliki efek pain relief. Saya berikan sekali sesaat setelah jatuh dan sekali sebelum tidur. Betul saja, keesokan harinya, terlihat jelas sariawan lebar di bibirnya. Namun tidak sempat saya abadikan gambarnya
Nah, kembali ke kegiatan hari ini. Setelah kecelakaan tersebut, Azka menolak untuk melompat. Saya pun tidak memaksanya. Orang dewasa yang mengalami kecelakaan pun banyak yang mengalami trauma. Maka, saya memutuskan untuk memberi kelonggaran dan menunggunya sampai berani kembali.
Sore itu, tanpa disuruh dia meminta ijin untuk melompat dari ketinggian sekitar 20cm. Belum terlalu berani, jadi sedikit-sedikit dia mencoba melompat. Tetapi agak ngeri sih sebenarnya, karena dia takut-takut akhirnya melompat tidak sekali jadi. Beberapa kali dia hampir terjatuh ke belakang karena tidak seimbang.
Saya bingung akan menuliskan apa sebagai penutup. Saya hanya ingin menyampaikan jika anak kita belum berani akan sesautu, dukunglah dan beri sugesti positif yang menguatkannya. Apabila ternayata belum berani, yang wajib kita lakukan adalah menunggu. Cukup meunggu.
Salam hangat,
Astri
(Bukan pakar parenting)

No comments:
Post a Comment