Saturday, November 25, 2017

Doa untuk kita

Aku berdoa suatu saat nanti, kita memiliki waktu untuk canda tawa tanpa henti sampai senja berganti malam dan malam menjadi pagi. Tak lagi direpotkan dengan mengganti popok atau menenangkan tangisan. Tak perlu lagi pagi-pagi memakai seragam kerja dan terpisah belasan jam lamanya.

Aku berdoa suatu saat nanti tak lagi dipusingkan dengan tagihan. Menikmati pagi dengan secangkir teh hangat, mengisi siang dengan riang, dan melewati malam sambil menggenggam tangan. Meski sudah beruban dan tulang tak kuat lagi menopang. Setidaknya hati kita masih tertaut dan kita sama-sama tahu bahwa kita masih saling mencinta.

Aku berdoa suatu saat nanti kita akan tersenyum melihat hasil perjuangan puluhan tahun lamanya. Anak-anak yang bahagia, cucu-cucu yang sehat, dan cinta kita makin kuat. Sembari memetik sayur yang kita tanam sendiri dan memanen telur dari ayam yang kita pelihara. Jauh dari hiruk pikuk kota dan orang yang tergesa-gesa.

Aku berdoa suatu saat nanti ketika salah satu dari kita tiada, Tuhan membebaskan sisanya dari rasa sepi. Meski raga tak lagi bersatu, cinta tetap ada. Mengenang indahnya cerita lama dengan memandang cakrawala. Menjadikan bintang sebagai teman bicara.

Hingga kita berdua melebur dari dunia. Hanya tersisa nama yang akan dikenang, kemudian lama-kelamaan terlupakan. Aku berdoa kita masih bisa menkmati teh hangat sambil bercanda mesra di surga.

@astribestari

No comments:

Post a Comment