Saturday, November 25, 2017

Ikat dengan Akad

Kau datang dan menarikku ke dalam duniamu. Meramaikan hariku dengan candaanmu. Tak butuh waktu lama untuk menyukaimu. Kau memang makhluk yang menyenangkan.

Awal perjumpaan kita yang singkat, tak menghentikanmu berbuat nekat. Kau mempertegas niat kepada ayahku untuk menjadi pendamping hidup dari anak perempuannya. Kau semangat, orang tuaku sepakat, aku nyaris sekarat. Bagaimana bisa aku dan kamu menjadi kita? Sementara makanan favoritmu pun aku tak tahu. Kau pun tak pernah tahu warna kesukaanku. Namun, kau meyakinkanku bahwa tak usah memikirkan yang tak perlu. Cukup kita menyatu. Aku pun tak lagi ragu.

Hari demi hari berlalu. Berganti jam, menit, dan detik yang berjalan mundur. Tibalah saatnya kau ikatku dengan akad, lalu cerita tentang kita mulai dicatat malaikat. Kau pemimpin, aku wakilnya.

Kini aku selalu punya tempat untuk berteduh di kala mata tak sanggup lagi menampung hujan. Kau selalu punya bahu untuk bersandar ketika dunia tak lagi ramah. Aku punya telinga yang rela mendengar. Kau punya juru masak siaga ketika perutmu lapar. Kita akan berbagi tawa, menopang duka, dan menorehkan cerita bersama. Menambah anggota keluarga dan merawatnya berdua. Kau papa dan aku mama.

Indah ya?

 @astribestari

No comments:

Post a Comment