Tuesday, August 28, 2018

Hal-Hal yang Membuat Saya Bersyukur Adalah...

Seharusnya namanya jurnal dibuat setiap hari ya. Namun sering terkendala kegiatan lain khas emak-emak sehingga hanya dibicarakan dalam batin terus-terusan. Semoga tidak menjadikan saya orang yang kufur akam nikmat-Nya. Aamiin.

Hal-hal yang membuat saya bersyukur antara lain adalah:
1. Kehidupan finansial membaik
Pasang-surut kondisi finansial adalah hal yang biasa. Namun, dikeluarga kami kejadian surut lebih banyak dibanding pasangnya, hahaha. Saya tidak tahu sebab utamanya mengapa orang tua saya hampir sepanjang hidupnya diliputi kesulitan ekonomi. Pernah menduga-duga, namun saya lupakan begitu saja. Bikin penyakit hati!
Dalam hati saya dulu, saya berkeras harus memperbaiki hidup. Sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Saya tidak mau lagi makan tulang ayam yang digoreng kering dan dikasih kecap. No more! Disitulah saya berusaha untuk apa pun supaya bisa menstabilkan kondisi ekonomi setidaknya untuk saya dulu. Ketika saya sudah kuat, maka bisa menguatkan lainnya.
Qadarullah, setelah menikah suami suka kalau saya di rumah. Alhamdulillah Allah tidak hanya mengabulkan keinginan saya untuk memperbaiki kondisi finansial. Namun Allah juga membebaskan saya dari bekerja keras di luar rumah. Dan Alhamdulillah semua kebutuhan lebih dari cukup. Biaya kesehatan dengan kualitas sangat baik bisa terjamin. Anak kami tidak perlu mengalami nasib sama seperti saya. Demam sangat tinggi tapi tidak bisa pergi ke dokter karena tidak memiliki uang.

2. Memiliki sifat yang tangguh
Kejadian di nomor satu membuat saya tidak bisa menjadi perempuan yang manja-manjaan. Kalau manja mana bisa sekolah, mana bisa punya uang saku, mana bisa menghadapi cemoohan orang karena mencari beasiswa.
Saya bersyukur didik dengan orang tua yang tidak memanjakan. Tidak mengabulkan semua keinginan saya. Sebaliknya, mewajibkan saya berjuang untuk mendapatkannya. Walaupun terkadang caranya yang keras. Bahkan terkadang dengan pukulan. Saya sudah mengikhlaskan kejadian itu terjadi, in sya Allah. Dan setiap saya dipukul, saya selalu berkata, "Besok aku tidak akan seperti ini ke anakku." Alhamdulillah, kalau sekarang emosi ke anak, saya malah bawaannya mau cium dan peluk-peluk terus, hahaha.

3. Dikaruniai anak yang sehat
Saya orang yang mudah alergi. Tidak terhitung berapa kali masuk UGD karena saya tidak tahu bahwa makanan yang saya makan ternyata ditolak tubuh.
Alhamdulillah sejauh ini anak kami belum pernah menunjukkan gejala alergi padahal semua makanan dimakannya dengan lahap. Alhamdulillah.

4. Suami pekerja keras
Saya banyak melihat laki-laki yang memilih di rumah, sementara istrinya bekerja keras. Mungkin para istri kuat seperti itu, bisa bertahan. Namun, saya pasti sudah lelah hati duluan melihat pasangan hidup yang hanya di rumah padahal masih kuat dan sehat.
Alhamdulillah, suami saya pekerja keras. Bahkan tidak pernah membolehkan saya mencari tambahan dana. Kecuali untul hal-hal yang saya suka dan tidak dipedulikan berapa dana yang didapat. Intinya yang penting saya menyukainya.

5. Diberi keleluasaan menyalurkan hobi
Saya memiliki hobi menulis. Dulu, ketika jaman "susah" saya tidak berani mengikuti kelas menulis. Waktu itu kelas menulis jarang yang gratis.
Sekarang, Alhamdulillah ada sponsor tetap yang membiayai saya ikut kelas menulis. Sedikit demi sedikit hasilnya ada. Walaupun naskah masih sering ditolak. Tidak masalah. Setiap ditolak, saya anggap kejadian tersebut mengurangi jatah kegagalan saya. Sampai akhirnya menua dengan penuh keberhasilan. Aamiin.

Alhamdulillah. Afirmasi saya di masa lampau diijabah oleh Allah.
Allah baik sekali terhadap saya.

Dulu saya berafirmasi memiliki kehidupan yang lapang finansial. Allah kabulkan.

Dulu saya berafirmasi sering naik pesawat. Nenek saya menyarankan untuk supaya menjadi pramugari. Saya tidak mau. "Maunya jadi penumpang di pesawat, bukan pegawainya," kata saya. Alhamdulillah diijabah. Yang saya tidak tahu ternyata terlalu sering naik pesawat ada perasaan was-was yang timbul ketika berguncang terlalu lama, hahaha. Tetapi in sya Allah semua saya syukuri. Anak kami yang belum genap 4 tahun sudah tidak terhitung berapa kali naik pesawat dan berapa maskapai yang pernah dicobanya. Alhamdulillah. Apalagi pernah seorang teman berkata, "Tapi gak tau nih anakku kapan bisa ngrasain naik pesawat."

Sekarang...

Saya berafirmasi semoga saya bisa menjadi orang yang bermanfaat.

Saya berafirmasi untuk memiliki kehidupan yang rukun, adem, ayem, lan tentrem dalam berkeluarga. Sehingga bisa membersamai anak-anak dengan rasa bahagia.

Saya berafirmasi bersama suami, mendidik anak-anak menjadi mandiri di usianya yang ke-15.

Saya berafirmasi bahwa Allah melimpahkan saya kesabaran seluas samudra, sehingga "sesendok garam" masalah tidak akan merubah rasanya.

Saya berafirmasi untuk tidak berkata-kata kasar bahkan melayangkan pukulan. Karena saya tahu bahwa tidak ada kekerasan yang akan membawa sebuah kebaikan.

Saya berafirmasi bahwa kami semua bisa menjalankan kegiatan sesuai rencana. Jikapjn tidak, maka Allah akan mempertemukan jalan lain yang lebih baik sebagai penggantinya.

Lalu...

Saya berafirmasi bisa hidup menua dengan kemandirian dan dilingkupi dengan kasih sayang. Aamiin.

Mohon didoakan ya :)

2 comments:

  1. Alhamdulillah, barakallah mba Astri. btw anaknya udah mau usia 15 tahun? Mamanya awet muda nih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum ada empat tahun Mbak, hihihi. Itu misinya berikhtiar membuat anak mandiri finansial dan mental pada usianya yang ke-15. Tapi saya aminkan ini awet mudanya, hahahaha

      Delete