Dua hari lalu, hari kamis saat suami off, akhirnya terlaksana membuat pizza untuk makan siang. Oh iya, judul artikel ini diambil dari lagu salah satu Youtuber favorit Azka bernama Blippi. Berhubung kami tidak memiliki oven, maka kami membuat pizza dengan Happy Call Double Pan. Resep yang kami gunakan didapat dari sini.
Tidak seperti yang tertera pada link tersebut, bahan yang saya gunakan menggunakan bahan yang sudah ada di kulkas tanpa beli sama sekali. Maka, topping yang kami gunakan hanya saus tomat, jagung manis, bawang bombay, dan sosis ayam. Sementara, kejunya hanya menggunakan Kraft Quick Melt. Tepung yang saya gunakan adalah terigu serba guna.
Kami memiliki jadwal makan siang jam 12.00 WITA, maka saya mulai membuat adonan pukul 10.00 WITA mengingat adonan harus didiamkan selama satu jam. Pada kegiatan ini, Azka bertugas menghias pizza. Tentunya dengan pengawasan. Kami mulai menghias pukul 11.00 WITA, sehingga selesai Alhamdulillah tepat pukul 12.00 WITA. Walaupun tidak terlalu ketat, saya membiasakan beberapa hal penting harus memiliki jadwal pasti. Salah satunya jadwal makan.
Kami makan bersama ditemani minum milkshake. Alhamdulillah.
![]() |
| Mengoleskan saus tomat dan menaruh topping sayuran |
![]() |
| Menaburkan keju Kraft Quick Melt |
![]() |
| Maksud Azka bilang "piis" sebelum adonan dipanggang, hehe |
![]() |
| Makan pizza anget-anget. Nggak punya loyang, nggak masalah. Ada kertas nasi, hehe |
Hikmah yang bisa diambil adalah:
1. Azka senang kegiatan menghias
Kegiatannya hanya menghias topping, sehingga tugas saya disini adalah membuat adonan, meracik hingga menumis sayuran, dan menempatkan semua alat serta bahan agar Azka dapat mudah mengerjakan kegiatannya.
2. Kami mengambil kesimpulan perlu mengambil jadwal rutin untuk memasak
Saya dan suami berencana untuk membuat kegiatan masak rutin sebulan dua kali. Hal ini di luar kegiatan Azka setiap hari untuk membantu saya memasak. Semampu dia tentunya.
3. Banyak yang bisa dipelajari dari memasak
Melatih motorik halus dan kasar, mengenalkan nama sayuran (walaupun Azka sudah paham tentang sayur sebelum usia dua tahun), membantu kami selaku orang tua mengetahui minat dan bakat Azka. Sejauh ini memasak bisa dibilang minat Azka (berdasarkan kegiatan masak sejauh ini yang belum rutin), sedangkan bakat belum kami ketahui.
Sebagai orang tua pastilah ingin memberikan kegiatan yang bermanfaat. Namun yang perlu diingat jangan sampai membebani orang tua dan anak. Saran saya, fokus saja untuk mengerjakan yang bisa dan disenangi. Tanpa terbebani kegiatan keren di luar sana yang membuat kita atau anak frustasi melakukannya. Saya pun juga sedang tahap belajar mengenai hal tersebut.
Salam hangat,
Astri
(Bukan pakar parenting)




No comments:
Post a Comment