Sunday, September 2, 2018

Punya Diapers Bekas? Bisa lho Dibuat Mainan

Halo Teman-teman,

Di artikel saya akan sedikit berbagi mengenai kegiatan kami di hari Jumat lalu. Kebetulan saya sempat khilaf membeli pospak untuk Azka. Entah saya lagi kurang minum Aqua sepertinya. Bbeberapa bulan lalu, saya membeli pospak untuk newbor yang akhirnya hanya teronggok di kontainer dan tidak terpakai. Nah, kebetulan saya tergabung di grup Institut Ibu Profesional area Kalimantan Timur dan Utara atau yang disingkat IIP Foundation Kaltimra. Cerita kegiatan pribadi saya mengembangkan diri, In sya Allah dituliskan di blog lain ya. Silahkan singgah dengan klik disini.

Nah, di grup IIP hari Jumat adalah jadwal berbagi DIY yang dilakukan hari itu atau dilakukan selama seminggu belakangan. Semua ibu prof di grup ini keren. Salah satunya berbagi tentang ide bermain hidrogel yang didapat dari pospak. Sebenarnya, saya sudah sangat jauh-jauh hari mengetahui hal ini. Tetapi tidak pernah ada greget untuk menjalankannya. Komunitas ini lah yang membuat saya langsung bergerak saat itu juga. Bagi yang butuh suntikan semangat dan mencari komunitas yang saling mendukung satu sama lain bisa ikut bergabung kok. Caranya saya tuliskan di blog saya satunya ya. Sekali lagi, silahkan klik disini.

Alat dan bahannya saya tuliskan ya:
1. Pospak ata popok sekali pakai atau diapers
Bisa merk apa saja. Setau saya, semua merk saat ini sudah menggunakan bahan gel yang dapat menyerap cairan. Itu kenapa pantat bayi tetap kering waaupun pipis berkali-kali.
2. Pewarna makanan
Bisa warna apa saja. Kebetulan yang ada di rumah kami warna merah tua, merah muda, dan hijau
3. Air
4. Baskom
5. Mainan atau alat peraga apapun
6. Pipet tetes (optional)

Caranya mudah sekali. Sobek pospak, ambil isinya. Sebelum dikasih air, isinya akan terkihat seperti kapas. Tidak masalah. Kemudian dimasukkan ke dalam baskom. Tuang air ke dalam baskom, maka akan terlihat perubahan dari kapas tadi menjadi gel. Kemudian beri pewarna makanan. Lebih afdol memberinya menggunakan pipet. Supaya melatih motorik halus anak. Lalu, berkreasilah.
Di grup IIP, permainan ini digunakan sebagai ajang belajar berhitung dengan menancapkan sedotan di tumukan hidrogel berwarna. Bisa juga membentuk huruf dari hidrogel. Namun, Azka tidak tertarik dengan itu semua. Seperti biasa, dia mengambil mainannya. Mobil-mobilan, eskafator, dan sendok. Bermain lah imajinasinya.



Sempat membuat tiruan es serut. Azka mukanya lelah 😁

Oh iya, permainan ini tidak bertahan lama di Azka. Dia bosan, hanya bermain sekitar lima belas menit saja.

Memang terkadang persepsi dan ekspektasi kita akan berlawanan dengan kenyataan. Menyiapkannya lama dan lelah. Bermain efektifnya hanya sebentar. Tidak masalah, jangan paksakan keinginan kita ke anak. Menurut saya, jangan pula menyalahkan anak atas rasa lelah kita yang serasa tidak dihargai.

Guna menghindari hal tersebut, saran saya jangan membuat aktifitas yang terlalu melelahkan. Walaupun memang, di luar sana banyak kegiatan keren yang menarik untuk dilakukan. Tetapi, kalau mebuat kita lelah dan marah, untuk apa? Niat baik kita justru tidak tersampaikan.




Salam hangat,

Astri


(Bukan pakar parenting)

No comments:

Post a Comment