Saturday, November 25, 2017

Harapanku Padamu Sudah Setinggi Puncak Everest

Meskipun tak hanya sekali kita berada di situasi ini. Aku selalu berharap lagi dan lagi agar masalah kita cepat teratasi. Tidak ada pengulangan. Tidak ada lagi kata-kata buruk mengiringi hubungan kita.
Aku sudah mencoba mengutarakan semuanya. Mencoba menjelaskan masalah diantara kita. Juga mencoba untuk mencarikan solusinya. Tetapi serasa aku berbicara sendiri. Tak ada jawaban darimu, apalagi penyelesaian.

Oh ternyata, kita berada pada persepsi yang berbeda. Aku mempermasalahkan sesuatu yang tidak kau masalahkan. Perasaan-perasaanku ini tidak kau rasakan. Ini kah yang membuatmu menjadi keras hati tak menanggapi maksudku? Jika iya, tolonglah katakan padaku. Aku sangat berharap kita duduk berhadapan. Kau rengkuh pundakku dan menenangkanku. Mengatakan bahwa semua yang kurasakan salah dan cinta kita lah yang benar.

Tahukah kau? Harapanku padamu sudah setinggi Puncak Everest. Nyatanya yang terlempar ke wajahku adalah salju yang menyelimutinya. Dingin membekukan. Kau pasti tahu seberapa besar aku ingin menyerah, hingga terus memintaku untuk tetap bertahan. Aku pun sepakat dan lagi-lagi berharap.

Hari berganti. Mengapa kita serasa jalan di tempat? Aku layaknya demonstran yang tak terima dan kau layaknya batu karang yang tak bergeming. Sampai aku malu sendiri.

Jalan keluar yang aku tawarkan berbalas kebuntuan. Pilihan keputusan yang aku berikan berbalas kebekuan. Hubungan kita pun semakin menjemukan. Tak ada lagi pundak untukku bersandar. Entah kemana telinga yang kuharapkan untuk mendengar. 

Aku merenungi diri. Adakah yang salah dari apa yang aku jalani? Atau kah aku menyampaikan kalimat yang terlalu rumit, sehingga kau sulit mengerti? Atau kah memang tidak ada lagi kebenaran dalam hubungan ini?

Pada satu titik akhirnya aku menyadari. Aku hanya sibuk sendiri. Berharap terlalu dalam padamu. Padahal persepsi kita tak pernah satu. Harusnya aku berharap hanya pada Tuhan dan Dia lah yang akan melunakkan hatimu. Lalu, membuka kebuntuan kita.

Semoga semua belum terlambat dan cinta kita bisa bertaut hingga akhir hayat.

@astribestari

No comments:

Post a Comment