“Mami, mainan kota salju lagi yok,” kata Azka sembari menarik-narik tangan saya. Ini masih pukul 06.15. Sarapan untuk dirinya pun belum terhidang. Masa rumah sudah mau berantakan?
Pagi ini komunikasi produktif saya hampir gagal. Intonasi saya hampir meninggi. Hampir. Kalau saja benak saya tidak berbisik, “Hayo lagi BunSay.” Pasti saya sudah gagal betulan.
Ketika Azka menarik-narik saya itu bukan masalah. Namun masalahnya adalah jika sepagi itu rumah sudah berantakan, lantas siang hari nanti akan seperti apa?
Akhirnya, saya turuti permintaannya bermain kota salju dengan satu syarat. “Nanti Azka yang bereskan gabusnya ya.”
“Iya.”
Saya memasak sarapan sembari bolak-balik ke ruang tamu karena di sanalah Azka menumpahkan imajinasinya. Termasuk menumpahkan dua toples remah-remah gabus yang digunakannya sebagai tiruan salju. Bayangkan itu. Remahan gabus tentunya sangat ringan. Hembusan angin yang halus, sudah cukup membuatnya menyebar kemana-mana.
“Ayok! Sebelum makan, saljunya sudah dimasukkan toples ya.”
Ketika memasak, sedikit saya melirik ke belakang. Azka benar-benar memasukkan gabus ke tempatnya semula. Dia berlagak seperti ekskavator yang sedang memasukkan lumpur ke dalam dump truck.
“Sudah, Mi,” katanya sambil menunjukkan salah satu toples yang sudah separuh terisi.
“Belum itu. Tadi sebelum main kan penuh, sekarang dipenuhin lagi dong.”
Tanpa menjawab, dia meneruskan kerjanya. Alhamdulillah. Walaupun akhirnya saya turun tangan juga, namun Azka tidak langsung kabur. Dia tetap ikut membersihkan remahan gabus dengan ruas-ruas jarinya yang masih kecil.
Setelah itu, kami sarapan bersama. Semua berjalan menyenangkan. Tidak ada anak yang tantrum dan ibu yang emosi. Ketika matahari mulai sangat terik Azka berkata, “Ayo, Mi. Kita ke kebun cari ulat.”
“Hayo lagi BunSay,” sekali lagi benak saya berbisik.
Sands Casino in Canada | Tournaments & Info - Star
ReplyDeleteCasino games at Sands Casino. Enjoy 메리트카지노 the excitement 카지노사이트 of Las Vegas with Star Entertainment and a world-class casino in septcasino Tuscany!