Halo Teman-teman,
Fiuuuh, sudah lama tidak menulis di blog ini. Qodarullah, suami saya sakit dan kegiatan seminggu ini terasa penuh sekali.
Seminggu lalu, penyakit lambung suami kambuh. Penyakit yang membuatnya bolak-balik ke rumah sakit, hehe. Nah, agar tidak mengulang opname, maka beliau harus beristirahat sementara. Yang artinya tidak masuk kerja. Namun, ada satu manusia bahagia dengan keadaan ini. Siapa lagi kalau bukan Azka. Bagaimana tidak, sekitar 14 jam per hari adalah waktu yang digunakan suami saya untuk bekerja.
Dia menganggap izin kerja sama dengan papi's day off . Awalnya, dia memaksa untuk ditemani bermain. Namun, setelah dijelaskan berulang-ulang bahwa papi sedang sakit, Alhamdulillah mengerti. Justru akhirnya dia yang meburu-buru untuk segera pergi ke Rumah Sakit.
Terlepas dari semua itu, satu hikmah yang saya ambil. Betapa seorang anak membutuhkan sekali kehadiran orang tuanya. Walaupun itu hanya di rumah, tanpa mainan mewah. Walaupun hanya bersendau gurau, dengan obrolan acak. Waktu lah yang dibutuhkannya.
Huft . . . memang betul adanya. Pernikahan adalah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan. Termasuk ketika sudah menjadi orang tua. Banyak sekali ilmu yang harus dicari, ego yang harus ditekan, waktu yang harus disishkan.
Makin lama menghayati peran sebagai orang tua, makin memahami betapa sulitnya orang tua saya dulu membesarkan ketiga anaknya. Makin banyak membaca info parenting, makin kagum dengan orang tua zaman dahulu yang tetap yakin berjalan dalam kegelapan dengan jumlah anak sampai belasan.
Makin lama bergabung dengan para ibu-ibu hebat, makin sadar bahwa saya adalah manusia ketinggalan kereta. Hiks
Salam hangat,
Astri
Dia menganggap izin kerja sama dengan papi's day off . Awalnya, dia memaksa untuk ditemani bermain. Namun, setelah dijelaskan berulang-ulang bahwa papi sedang sakit, Alhamdulillah mengerti. Justru akhirnya dia yang meburu-buru untuk segera pergi ke Rumah Sakit.
Terlepas dari semua itu, satu hikmah yang saya ambil. Betapa seorang anak membutuhkan sekali kehadiran orang tuanya. Walaupun itu hanya di rumah, tanpa mainan mewah. Walaupun hanya bersendau gurau, dengan obrolan acak. Waktu lah yang dibutuhkannya.
Huft . . . memang betul adanya. Pernikahan adalah perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan. Termasuk ketika sudah menjadi orang tua. Banyak sekali ilmu yang harus dicari, ego yang harus ditekan, waktu yang harus disishkan.
Makin lama menghayati peran sebagai orang tua, makin memahami betapa sulitnya orang tua saya dulu membesarkan ketiga anaknya. Makin banyak membaca info parenting, makin kagum dengan orang tua zaman dahulu yang tetap yakin berjalan dalam kegelapan dengan jumlah anak sampai belasan.
Makin lama bergabung dengan para ibu-ibu hebat, makin sadar bahwa saya adalah manusia ketinggalan kereta. Hiks
Salam hangat,
Astri
No comments:
Post a Comment